Mataram NTB – Beredarnya informasi pemalsuan slip SPP di Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), membuat Rektor Ummat angkat bicara.
Dalam perkembangan kasus ini, Rektor Ummat, Drs. Abdul Wahab, MA sangat menyayangkan tindakan sebagian mahasiswa yang melakukan pembayaran SPP menggunakan slip SPP palsu. Temuan awal sebanyak 248 kasus slip pembayaran SPP palsu yang dilakukan oleh pihak universitas, merupakan bukti bahwa pihak universitas sudah teliti dan hati-hati dengan tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum mahasiswa. Selain itu dirinya berkomitmen menyelesaikan persoalan masa lalu kampus ini.
Baca juga:
Pengedar Sabu Diciduk Polisi di Gang Sempit
|
“Ini persoalan lama sebenarnya. Saya baru beberapa bulan dilantik menjadi Rektor baru Ummat dan untuk kepentingan menyelamatkan Ummat dan menjaga citra Persyarikatan Muhammadiyah, saya harus menuntaskan persoalan ini, ” ujarnya.
Menindaklanjuti temuan ini, Rektor bertindak cepat dengan membentuk tim internal untuk menyikapi masalah penggunaan slip pembayaran palsu oleh sebagian mahasiswa Ummat.
Berdasarkan kesepakatan internal bahwa masalah ini akan terlebih dahulu diselesaikan secara internal.
Dimana tim pemeriksaan internal telah memetakkan kasus ini berdasarkan hasil wawancara mendalam dan hasil telaah dokumen dari bank. Sebab diakuinya, ada mahasiswa yang menjadi korban, ada yang menjadi perantara, dan ada yang menjadi aktor. Sejauh hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim semua dilakukan oleh mahasiswa sendiri. Namun terhadap informasi yang beredar tentang adanya oknum petinggi kampus yang terlibat, masih menjadi kajian tersendiri pihak Rektorat.
“Saya tidak main-main jikalau ada indikasi dan temuan adanya keterlibatan pejabat kampus atau dosen sekalipun, saya akan tegas mengambil tindakan sesuai kode etik dan peraturan yang berlaku di Ummat. Bahkan jikalau sudah sangat meresahkan dan merugikan institusi, maka saya tidak akan segan-segan memabawa persoalan ini ke pihak yang berwajib, ” tegas Rektor yang murah senyum ini.
Sebagai bentuk tanggung jawab lembaga lanjut dia, pihak Universitas sudah melakukan pembenahan sistem dengan bertahap yakni bekerjasama dengan bank yang diakui dan sah. Namun sangat disadari bahwa sebaik apapun sistem yang dibangun oleh Ummat bersama pihak bank, selalu ada celah bagi oknum untuk mencari kelemahan sistem kita dan melakukan tindakan yang tidak prosedural.
Namun sebagai bentuk tanggung jawab menjadi lembaga pendidikan, Ummat akan mengambil tindakan tegas berupa pemberian sanksi sesuai bentuk pelanggaran kepada mahasiswa yang terlibat dalam kasus ini.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Universitas terus melakukan kooordinasi pembenahan sistem dan akan terlebih dahulu diselesaikan secara internal. (Adb)